Semiotika di dalam film La La Land

Minggu, 04 Desember 2022

Semiotika di dalam film La La Land


 

LA LA LAND





Screenshot Via Youtube : Lionsgate

 

Release Date August 31st, 2016

 

Genre Musical – Romance

 

Direct By Damien Chazelle

 

Music By  Justin Hurwitz

 

Produced By Fred Berger,  Jordan Horowitz, Gary Gilbert,  Marc Platt.

 

Production Company  by Summit Entertaiment
Introduction

Film sendiri adalah sebuah gambar yang diambil sehingga dapat menjadi hidup, film juga merupakan serangkaian event yang di visualisasikan lewat foto bergerak yang memiliki alur cerita atau plot untuk menghibur para penonton. Dalam sebuah film pula memiliki makna – makna yang diambil dari dalam teks, adegan, skenario, dan gambar yang biasa disebut sebagai semiotika di dalam film atau metode analisis lewat hal – hal di atas. Saya akan melakukan analisis semiotika film La La Land.

La La Land adalah film yang keluar pada tahun 2016 di bintangi oleh Emma Stone sebagai Mia dan Ryan Ghostling sebagai Sebastian Wilder. La La Land di sutradarai dan di tulis oleh Damian Chazelle, Film ini berhasil meraih penghargaan Golden Globe dan juga penghargaan lainnya. La La Land sendiri menceritakan kisah seorag wanita bernama Mia yang terobsesi untuk menjadi aktris populer, ia mengikuti banyak sekali audisi namun gagal. Sedangkan Sebastian Wilder adalah seorang pria pecinta musik jazz namun ia di anggap kuno oleh orang – orang sekitarnya, Ia memiliki impian untuk membangun bar dengan pemain jazz nya sendiri. Suatu hari mereka bertemu, yang awalmya tidak saling menyukai menjadi jatuh cimta satu sama lain. Namun dikarenakan tujuan dam impian dalam hidup mereka yang berbeda sehingga menimbulkan perdebatan satu sama lain maka  mereka harus berpisah. Namun mereka berhasil meraih mimpi satu sama lain.

I.               Thesis Statement

Film merupakan suatu karya audio visual yang menggabungkan unsur naratif dan sinematik dengan tujuan sebagai hiburan, Film sendiri adalah foto hidup yang bergerak dari frame ke frame. Menurut Effendy Film adalah Teathitcal yang diproduksi khusus untuk pertunjukan di gedung bioskop, sinetron atau televisi. Sedangkan menurut Wibowo film adalah alat menyampaikan banyak pesan pada Khalayak umum lewat media cerita. Jika menutut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan balai pustaka bahwa film sendiri adalah selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempay gambar negatif maupun positif, dikenal juga sebagai lakon gambar hidup. Menurut Ardianto dalam bukunya yang berjudul Komunikasi Massa Suatu Pengantar , kararteristik film dibagi menjadi 4 macam yaitu : Layar yang luad, pengambilan gambar atau shot, konsentrasi penuh, identifikasi psikologis.

II.             Landasan Teori

Analisis ini di buat berdasarkan landasan teori semiotika dari para ahli :

A.    Roland Barthers

Menurut Roland Bathers semiotika hendak mempelajari kemanusiaan dan memaknai hal – hal. Memaknai yang dimaksud berbeda dengan komunkasi namun lebih ke arah objek – objek tersebut hendak atau ingin berkomunikasi dan mengkonstitusi struktur dari tanda.  Menurut Barthers pula Analisis semiotika film dibagi menjadi 3 makna yaitu denotatif, konotatif, dan juga mitos. Denotatif adalah makna yang sebenar – benarnya yang disepakati secara bersama secara sosial yang rujukannya para realitas, Konotatif adalah tanda yang maknanya memiliki keterbukaan makna yang implisit yang artinnya terbuka dengan penafsiran – penafsiran baru, sedangkan untuk mitos sendiri adalah berfungsi untuk mengungkapkan nilai – nilai dominan yang berlaku di dalam periode tertentu.

b.     Charles Sanders Peirce

Menurut Charles Sanders Peirce Semiotika adalah metode analisis yang diperuntukan untuk menganalisis makna di dalam tanda – tanda sebagai bentuk intepretasi pesan yang di maksud. Analisis semiotika dilakukan untuk mencari tahu bagaimana tanda itu bekerja. Menurut Peirce sendiri tanda adalah representasi yang dapat mewakili sesuatu yang lain dalam batas – batas tertentu. Tands akan selalu mewakili sesuatu yang lain. Peirce memiliki konsep segitiga makna yaitu sign (berfunhsi sebagai tanda),  objek (sesuatu yang merujuk pada tanda) dan Intepretant (Makna dari tanda)

c.     Ferdinand De Saussure

Menurut Ferdinand De Saussure semiotika film adalah kajian mengenai tanda dalam kehidupan sosial, mencakup apa saja tanda tersebut dan hukum apa yang mengatur terbentuknya tanda. Menurut Saussure suatu tanda dapat dianggap tanda apabila di dalamnya terdapat penanda dan petanda. Yang di tulis atau di baca merupakan penanda (Signifier) sedangkan petanda (signified) adalah makna atau pesan yang kita dapat dari sesuatu yang kita tangkap.

d.     Umberto Eco

Menurut Umberto Eco semiotika adalah ibarat menjelajahi hutan untuk memahami atau memusatkan perhatian pada modifikasi sistem tanda. Konsep tanda di ubah menjadi fungsi tanda. Menurut Eco tanda bukanlah suatu entitas semiotik yang dapat ditawar tetapi suatu tempat bagi pertemuan unsur – unsur independent. yakni ungkapan dan isi dan bertemu atas dasar pengkodean.

e.     Zoest

Menurut Zoest segala sesuatu yang dapat diamati dan teramati adalah tanda yang dimana hal tersebut tidak terbatas hanya dalam 1 hal signifikan saja misalnya benda, tetapi dapat juga dimasukan kedalam sebuah peristiwa.

f.      Piliang

Menurut Piliang semiotika adalah seluruh praktek sosial dianggap sebagai fenomena bahasa maka semuanya juga dapat di pandang sebagai tanda.

g.     Noth

Menurut Noth semiotika adalah tanda yang juga terdapat dalam bentuk tulisan maupun bunyi.

ANALISIS 3 BAGIAN

I.               Pendahuluan

Dalam analisis ini saya akan membahas mengenai hubungan semiotika di dalam film La La Land, Film in memiliki banyak tanda yang memiliki makna – makna menarik di dalam kehidupan sehari – hari sehingga sangat cocok bila di tonton oleh orang dewasa yang sedang berusaha untuk mengejar mimpinya yang sulit untuk di capai.

II.             Pembahasan

Pada Essay ini saya akan menjelaskan mengenai film yang ssya pilih yaitu La La Land, La La Land sendiri adalah salah satu film ber genre Musical – Romance yang sangat terkenal dan banyak di jadikan sebagai referensi contohnya seperti MV Kpop Twice yang menggunakan adegan menari sunset menjadi salah satu adegan di MV nya.

La La Land sendiri rilis pada 31 Agustus 2016 diperankan oleh Emma Stone sebagai Mia dan Ryan Ghostling sebagai Sebastisan Wilder. Menceritakan kisah Mia seorang calon Aktris yang selalu gagal dalam casting audisi yang ia ambil , ada pula Seb seorang pianis Funatic yang meyakinkan dirinya bahwa ia membenci segala jenis musik selain Jazz, ia berusaha untuk memghidupkan kembali Jazz dengan membuka Klub Jazz walau orang – orang di sekitar dia menganggap bahwa Seb adalah orang yang kuno. Mia dan Seb bertemu pertama kali di jalanan yang macet membuat Mia dan Seb tidak suka satu sama lain. Suatiu hari di saat Mia baru saja pulang dari audisi dia yang gagal, Ia di ajak temannya untuk ber pesta menggunakan gaun berwarna biru, Ia keluar dari pesta itu dan berjalan di jalanan sendirian.. Seb pada saat itu sedang bekerja bermain piano untuk lagu – lagu natal di restaurant. Tiba – tiba ia merasa jenuh dan mulai memainkan musik Jazznya menarik perhatian Mia yang berada di luar Restaurant terdebut. Mia tampak terpesona dengan permainan Seb yang namun Seb pada saat itu di pecat karena tidak bermain sesuai harapan manager restaurant. Mia ingin menyapa Seb namun Seb menghiraukannya.

Suatu hari Mia bertemu lagi dengan Seb di sebuah pesta yang dimana Ia sedang bekerja sebagai Pianis di dalam band, Mia melihat hal tersebut mengambil kesempatan untuk merequest lagu yang inappropriate untuk sebuah musisi memainkannya. Pada akhirnya mereka saling mengejek. Mia meminta bantuan Seb untuk menyelamatkannya dari pria yang mengajaknya berbicara, pada akhirnya Seb membantu Mia dsn menemaninya ke mobil. Di Taman menuju mobil mereka bernyanyi dan menari bersama membuat mereka menjadi lebih dekat. Semenjak itu mereka sering bertemu dan menghabiskan waktu bersama sehingga mereka mulai berkencan. Seb mendengar bahwa orang tua Mia ingin Seb memiliki penghasilan tetap membuat Seb mulai bekerja sebagai pianis yang bukan dia inginkan, sedangkan Mia fokus untuk memulai pertunjukan Teater yang ia bikin sendiri.

Mia melihat ke arah Seb yang bermain piano namun Ia merasa semakin jauh dari Seb, Seb selalu ikut Tour dan melupakan mimpinya membuat mereka mulai renggang dan bertengkar pada saat makan malam. Mia ingin Seb fokus mengejar mimpinya sedangkan Seb ingin menjadi orang yang lebih baik untuk Mia dengan penghasilan tetap. Seb juga memilih untuk melakukan photoshoot dibandingkan menonton pertunjukan Mia membuat mereka putus.

Suatu hari Seb menerima telepon bahwa Mia berhasil di Casting di pertunjukan film, Ia menjemput Mia dari rumahnya dan menemani Mia. Mereka pergi ke taman tempat mereka menari dan berpisah. 5 tahun kemudian Mia berhasil menjadi Aktris terkenal dan Seb berhasil membangun Club untuk Jazz, mereka bertemu kembali di club Seb saling memandang satu sama lain kemudian berpisah.

Semiotika dalam film La La Land

1.    



Jalanan macet dan orang menari


Simbol dari adegan ini adalah dimana orang – orang menari dan menyanyi di awal film walaupun di situasi kemacetan dan nampak normal mendandakan bahwa film ini memiliki genre Musical.

2.    



Sebastian seorang pianis

 

Terdapay piano dan sebastian yang sedang memainkan piano tersebut menandakan bahwa ia adalah seorang pianis, awalnya ia bermain lagu sesuai arahan namun kemudian ia bermain Jazz untuk menarik perhatian orang – orang di restoran menandakan bahwa Ia ingin orang – orang untuk melihat dan menyukai musik Jazz.

3.    



Mia seorang Aktris

 

Mia sedang berakting di depan kamera menandakan bahwa Mia adalah seorang aktris.

4.    



Mia tidak menikmati pesta

 

Adegan disini nampak Mia hanya melihat orang – orang yang sedang asik berpesta menandakan bahwa ia tidak menikmati pesta tersebut.

5.    



Warna yang berbeda

 

Warna yang lain terlihat gelap dan kebiruan sedangkan warna pintu restoran tersebut memiliki warna yang terang dan mencolok menandakan bahwa Di dalam pintu tersebut terdapat hal penting yang memancing karakter (Sebastian bermain piano)

6.    



Awal mula kedekatan karakter

 

Di adegan diatas adalah dimana mereka menari bersama setelah memiliki hubungan yang buruk menandakan hubungan mereka yang semakin dekat.

7.    



Seb ingin semua orang menyukai Jazz

 

Seb disini menjelaskan pada Mia bahwa Jazz adalah musik yang menyenangkan setelah Mia bilanh ia tidak suka musik Jazz menandakan bahwa Seb ingin semua orang menyukai Musik Jazz.

8.     Seb berhasil meraih mimpinya



Disini nampak nama Seb’s sebagai nama Club menandakan bahwa Seb telah berhasil meraih mimpinya dalam membuat club jazz.

9.    



Mia berhasil meraih mimpinya

 

Seb melewati sebuah Iklan dengan muka Mia menandakam bahwa Mia sudah menjadi Aktris terkenal.

10. 


Kedalam hubungan

 

Mia dan Seb berpegangan tangan menandakan bahwa mereka mengakui rass sayangnya ke satu sama lain.

 

 

III.           Penutup

Banyak sekali yang dapat kita ambil dari dalam film ini, dan juga makna – makna semiotika di dalam tersebut sangat menarik untuk di analisis dengan tanda – tanda yang dapat di intepretasikan dengan makna yang tepat dan mendalam

KESIMPULAN

Kesimpulannya banyak sekali adegan di dalam Film La La Land yang tidak memerlukan dialog untuk dapat membuat penonton mengerti alur cerita La La Land, tanda dan simbol yang di tunjukan pada film tersebut sangat jelas dan menarik.

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto. (2004). Komunikasi Massa Suatu Pengantat.

Effendy. (1929). Kamus Komunikasi.

Haes, P. Dkk. (2018). Analisis Film CoCo Dalam Teori Semiotika Rolland Barthes,54.

Setyadi, H. Dkk. (2018). Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Sebagai Representasi Nilai Kemanusiaan Terhadap Film The Call. Diakses pada 2018, dari https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/view/6195

Andany, W. (2021). Review Film : La La Land. Diakses pada 19 Febuari 2021, dari https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20210219152757-220-608444/review-film-la-la-land/amp

Khafid, S. (2019). Sinopsis La La Land, Film Drama Musikal Yang Akan Tayang Di Trans TV. Diakses pada tanggal 14 Febuari 2019, Dari https://amp.tirto.id/sinopsis-la-la-land-film-drama-musikal-yang-akan-tayang-trans-tv-dg1m

Yurinda, R. (2017). Analisis Semiotika Tokoh Utama Wanita Dalam Film La La Land. (Universitas Panundan) Diakses dari http://repository.unpas.ac.id/27731/

 

0 komentar :

Posting Komentar